Jun 11, 2010

Menulis, Menulis, dan Menulis




Oleh J. Yohanes Pekei


PROLOG

Wah, bila saya mendegar kata ini terlintas ditelinga saya bahwa menulis adalah buah pikir yang membutuhkan action. Dengan melihat ini sehingga saya ingin membeberkan bahwa menulis itu hal yang sangat penting.

Saya sempat diskusi bersama wartawan bogor, dan beliau sempat mengatakan bahwa bila kita tidak menulis maka ibaratnya kita berada didalam zaman prasejarah. Zaman dimana manusia belum mengenal huruf. Maka, penting untuk menulis

Benar dan tidaknya kembali kepada anda yang ingin menafsirkan sesuatu. Karena, tentunya anda yang akan memulai. Dan, disini saya akan membeberkan mengenai seluk – beluk menulis yang sempat saya dengar

Disini saya akan memulai dengan pertanyaan yang selalu hangat ditengah kita.

Apa itu menulis?

Nah, bila berbicara mengenai hal ini tentu mengigatkan kita akan sebuah definisi. Dan, saya yakin anda dalam mendefinisikan sesuatu pasti berbeda, apalagi menulis. Ini tergantung cara pandang anda.

Namun, disini saya akan mendefinisikan sesuai pendapat saya yang bisa membantu definisi anda. Menulis merupakan buah pikiran yang dapat merubah pola pikir seseorang dari ide dan gagasan anda. Betul tidak? Itu tergantung anda, tetapi inilah pendapat saya yang saya utarakan disini.

Mungkin ini yang menjadi definisinya. Dan, anda boleh mendefinisikan sesuatu dengan sudut pandang anda sendiri.

Siapa yang penulis itu?

Anda sudah pasti menebak bahwa pertanyaan ini menjurus kepada pelaku. Dan yang menjadi pertanyaan adalah pelakunya adalah siapa. Apakah saya sendiri, dia, ataukah mereka. Tergantung anda mau menjurus kepada siapa. Tetapi disini saya ingin mengatakan bahwa sang penulis adalah anda sendiri. Baik penulis yang belum memulai, maupun yang sudah. Baik pemula maupun senior.

Percaya atau tidak, ini merupakan jawaban saya yang memengaruhi anda bahwa anda adalah sang penulis itu.

Kenapa Saya mengatakan demikian?

Disini saya lebih melihat bahwa anda adalah sang penulis. Anda harus pikir bahwa anda memang pantas untuk menulis dan pantas disebut sang penulis. Walaupun anda belum memulai. Dan, ketika anda bisa berpikir demikian maka saya yakin anda adalah penulis itu.

Dimana tempat yang tepat untuk menulis itu?

Disini saya ingin menguraikan bahwa, bagaimana kondisi tempat yang tepat untuk menulis. Karena, ada beberapa orang memerlukan kondisi yang tepat untuk menulis. Misal, menulis sambil mendegar lagu, saat santai, saat berkunjung ke tempat umum ataupun lainnya.

Tetapi disini saya ingin mengatakan bahwa, tempat yang layak untuk menulis, saya kira dimanapun bisa, asal kenyaman menulis itu dapat tercipta. Bukan berarti kita harus sombong kepada orang lain, bahwa saya adalah sang penulis, tetapi karena ide menulis itu selalu datang setiap saat dan tak terduga. Betuk tidak? Kalau tidak setuju tidak papa toh…

Kapan saya harus menulis?

Pertanyaan ini juga ingin merujuk pada keterangan waktu. Waktu yang tepat untuk menulis. Apakah sekarang, ataukah nanti?

Disini saya akan menguraikan beberapa alasan yang menjadi kendala untuk menulis. Pertama, merasa sibuk dengan kegiatan lain. Kedua, merasa belum waktunya untuk menulis. Ketiga, merasa belum mendalami ilmu yang tepat untuk menulis dan lainnya. Saya kira ini adalah stigma yang sebenarnya membuat anda harus menunda untuk menulis. Padahal kita tidak perlu berpikir mengenai hal ini.

Ok, disini saya akan uraikan ketika alasan umum diatas satu per satu.

Pertama, ketika orang merasa sibuk maka, waktu yang tepat untuk menulispun menjadi tertunda. Padahal bila disiasati maka mungkin, ada waktu yang tepat untuk menulis. Saya kira jangan membohongi diri anda dengan menulis ini. Tapi pikirlah bahwa anda adalah sang penulis itu.

Kedua, merasa belum waktunya untuk menulis. Hal ini pun sama. Kita menunda waktu yang ada untuk menulis. Kita merasa minder terhadap waktu. Padahal, kita punya waktu yang sama. Dua puluh empat jam dalam sehari dan lainnya. Tingaal sekarang itu, mau mulai untuk menulis atau tidak.

Ketiga, belum memiliki ilmu atau keahlian yang tepat. Saya kira inipun stigma yang salah dalam menulis. Karena menulis itu pada intinnya juga adalah mengungkapkan ide agar diterima di publik. Itu sudah teman- temanku. Jadi, kita jangan pikirkan sesuatu yang mungkin membatasi anda untuk berekspresi. Betuk tidak? Karena secara filsafat kan, apa yang anda pikirkan maka anda lakukan itu juga. Misal, ketika anda takut maka takut itu akan menghampiri anda juga. Demikian juga untuk menulis ini.

Mengapa saya menulis?

Teman- temanku, banyak sekali alasan untuk menulis. Ada yang beralasan bahwa menulis adalah bisnis yang menjadikan, ada juga yang beralasan bahwa menulis adalah mencari popularitas, dan masih banyak lagi alasan sang penulis. Tetapi disini saya mengajak kepada anda, apalagi yang pemula, hiraukan dulu alasan untuk menulis itu. Apalagi dalam mencari keuntungan. Prioritaskanlah bahwa yang penting saya bisa menulis. TITIK.

Kenapa saya mengatakan demikian? Karena bagi saya sendiri dan yang pemula, yang kita harus prioritaskan saat ini adalah, yang penting saya bisa menulis itu. Setelah sudah terbiasa barulah anda bisa menentukan alasan anda.

Ada beberapa alasan yang membangun, yang saya sempat baca bahwa, menulis adalah proses kreativetas ide agar bisa di terima di khayalak. Ada juga bahwa, therapy self. Artinya bahwa terapi diri. Dengan menulis kita bisa mengunkap ide- ide kita yang mungkin dan harus di ungkap, agar kita menjadi bebas dalam berpikir. Jadi, tulis dulu. Ok? Ada yang setuju kah, atau?

Bagaimana menulis?

Pertanyaan ini adalah ingin mengungkap, bagaimana cara untuk menulis. Tapi saya ingin mengatakan bahwa, tulislah dulu sesuai kreativitas anda. Setelah anda sudah terbiasa barulah anda akan menemukan sebuah jawaban pas untuk dunia kepenulisan itu. Dan memang caranya itu, bahwa mulai saja dulu untuk menulis. Menulis, menulis dan menulis. Jangan hiraukan, pertanyaan atau pernyataan yang akan timbul belakangan. Misal, takut karena tidak sesuai dengan bahasa indonesia yang disempurnakan, takut karena bahasanya berantakan. Tetapi saya mengatakan, mulai dulu lah untuk menulis. Karena menulis itu modal nekat.

EPILOG

Itulah teman- temanku uraian saya. Saya harap ini dapat membantu anda untuk menemukan jawaban. Dan, sebenarnya ini adalah ide- ide saya yang sangat sederhana. Dan yang lebih penting adalah mulai lah dari sekarang untuk menulis, dari hal – hal yang sangat sederhana, dan dari diri anda. Begitu dulu teman-temanku. Mari mulai untuk menulis. Karena caranya adalah menulis, menulis dan menulis.

Artikel Terkait

Menulis, Menulis, dan Menulis
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email