Aug 8, 2011

Sebuah Ruang di Kota Bogor

RechabAr On-Line- 8 Agustus 2011

Oleh Auki G. T.

Melihat Lapangan Sempur Bogor Sebagai RTH

Beberapa anak-anak Memandangi Lapangan Sempur 
Pada suatu pagi, tepatnya pada hari Minggu 27 Maret 2011, saya memutuskan untuk melakukan aktifitas jalan pagi. Saya tahu, warga Kota Bogor, setiap minggu pagi akan melakukan olah raga. Mulai dari jalan pagi, jogging atau pun bersepeda. Mereka biasanya berbondong-bondong menuju sebuah lapangan sepak bola yang terletak di tengah-tengah Kota Bogor. Saya berpikir hendak jalan pagi menuju ke sana.

Saya tidak punya sepatu sket. Jadi pagi itu saya hanya mengunakan sandal gunung yang selalu dipake ketika berpergian ke mana saja. Saya juga hanya mengunakan celana pendek yang terbuat dari bahan kain plus baju kaus. Pagi itu, kira-kira jam lima pagi.

Jarak antara kontrakan tempat saya tingal dan lapangan sempur kira-kira sekitar stengah kilo meter. Bagi saya jarak ini tidak terlalu jauh. Saya melalui jalan kecil lalu keluar ke jalan raya Pajajaran, sebuah jalan primer yang selalu ramai dipadati kendaraan. Pagi itu, aktifitas mobil tidak tampak ramai seperti pagi-pagi biasanya. Hanya tampak satu dua mobil yang lalu- lalang. Maklum hari minggu adalah hari libur kerja.

Benar, seperti yang saya duga. Pagi itu, saya tidak melakukan aktifitas jalan pagi sendirian. Banyak orang pun melakukan aktifitas yang sama. Mereka berbondong-bondong jalan pagi, jogging atau pun bersepedah. Mereka semua sama seperti saya, ramai-ramai menuju Lapangan Sempur.

Lantas ada apa di Lapangan Sempur sehinga setiap minggu pagi warga Kota Bogor berbondong-bondong mengunjungi lapangan sempur? Adakah sebuah magnet yang menarik warga ke sana?

Ruang Terbuka

Lapangan Sempur adalah sebuah lapangan sepak bolah di Kota Bogor. Ia terletak di jalan Jalak Harupat, bersebelahan dengan Kebun Raya bogor, dekat dengan Kali Ciluwung. Lebih tepat lagi terletak di depan Hotel Sempur Park . Di ujung barat lapangan itu terletak sebuah lapangan bola basket dan wall-climb untuk olah raga panjat tebing. Di ujung kanannya terdapat sebuah lapangan bola Voli dan taman yang cukup rindang (biasa disebut taman sempur). Lapangan ini dilingkari dengan run-track, untuk olah raga atletik: jogging, lari, jalan cepat, dll. 

Setiap sore lapangan ini selalu ramai dikunjungi oleh warga Kota Bogor untuk melakukan olah raga, jogging, bermain sepak bola, bermain bola voli, dan kegiatan lainya.


Lapangan ini akan lebih ramai lagi di kunjungi warga Kota Bogor pada minggu pagi. Seperti yang terjadi pada pagi itu. Hal ini karena tiap minggu pagi lapangan sempur akan berubah menjadi pasar dadakan. Para pedagan kaki lima, pedagangan asongan, maupun pedagan enceran akan menjajakan berbagai barang dagangan, mulai dari berbagai jenis makanan, minuman, pakayan, mainan anak-anak , berbagai jenis baju, cindera mata, berbagai jenis pisau dan masi banyak jenis barang lainya. 

Setiap minggu pagi, di Lapangan Sempur sering diadakan senam pagi bersama. Biasanya kegiatan ini dilakukan di sisi utara lapangan. Ada sebuah pangung yang didirikan di sana sebagai tempat berdirinya pemandu senam pag. Sedangkan di bagian tengah lapangan biasanya anak-anak kecil akan ramai bermain bola. Mereka tampil bak pemain professional pasalnya mereka mengenakan kostum sepak boleh. Pagi itu, saya asik menyaksikan menonton mereka. 

Pada hari-hari libur nasioanl, misalanya setiap tangal 17 Agustus, Lapangan Sempur selalu digunakan sebagai lokasi upacara. Kadang kala lapangan sempur juga dijadikan sebagai tempat konser music band papan atas nasional. 

RTH

Dalam terminologi keplanologian, Lapangan Sempur bisa disebut sebagai ruang terbuka (open space). Ruang terbuka adalah sebuah ruang yang sengaja dirancang khusus sebagai tempat warga berinteraksi satu sama lain. Di sini, warga dari berbagai golongan campur baur melakukan berbagai aktiftas. 

Karena berada di lokasi yang terbuka dan di kelilingi dengan berbagai pephonan, atau tidak dalam satu gedung, lapangan sempur lebih spesifik lagi disebut Ruang Terbuka Hijau (selanjutnya disingkat RTH). Ia masi dikategorikan lagi dalam Ruang Terbuka Hijau Public karena kepemilikannya tidak dimiliki oleh satu orang, atau satu instansi swasta. Ia bisa dikatakan milik warga Kota Bogor karena dikelola oleh salah satu dinas pemerintah, Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bogor. 

Eko Budiharjo, planolog asal Universitas Diponerogo mendefinisikan ruang terbuka sebagai suatu wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik (Budihardjo, 1999; 90). Pengertian ini merujuk pada kata terbuka dengan mengartikannya sebagai tempat yang tidak memiliki penutup. Itu berarti masi ada juga ruang tertutup seperti mall, gedung olah raga dan lain-lain yang sengaja dibangun bagi warga kota agar melakukan aktifitasnya di ruang tersebut. 

RTH, secara umum memiliki empat fungsi yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetis/arsitektural, dan fungsi ekonomi. Secara ekologis RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, menjaga kualitas tanah, menurunkan suhu kota tropos yang panas, dan menggurangi polusi udara. 

Secara sosial RTH dapat menjadi tempat berinteraksinya masyarakat kota dalam satu wadah. RTH bisa menjadi wahana rekreasi anak-anak, orang dewasa dan lansia. Sebagai identitas kota berbudaya. Dalam hal ini, lapangan sempur suda memainkan fungsingnya seperti yang selalu tampak pada setiap sore maupun setiap mingu pagi. Warga kota bogor, biasanya melakukan aktifitas di sini.

Secara arsitektur, RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan suatu kota. Bayangkan sebuah kota tanpa ruang terbuka berupa taman kota, hutan kota atau jalur hijau kota. Suda pasti kota s dengan gambaran seperti ini pasti tidak elok dipandang mata dan tidak nyaman untuk dihuni. Lapangan sempur, walaupun tidak sesisnifikan kebun raya bogor yang letaknya bersebelahan, juga suda memberikan sumbangsi dalam mengemban fungsi ini.

Dulu, katanya, lapangan sempur adalah sebuah lahan kosong yang disulap jadi taman. Seandanya tidak di jadikan taman, setiap harinya mata kita akan selalu dihadapkan pada pemandangan monoton berubah penguna perumahan, perkantoran atau mall. Jika menghubungkan kata “sengaja dirancang” pada definisi RTH di atas dan Fungsi sosial dari RTH, tampaknya Lapangan Sempur telah berhasil direkasa memainkan peranannya.

Yang terakhir ialah fungsi ekonomi. RTH sebenarnya tidak memiliki nilai signifikan secara ekonomi. Ia mungkin hanya bisa meningkatkan harga lahan, dan menjadi tempat warga kota mencari nafka. Seperti yang terlihat pada setiap sore maupun pada setiap hari minggu. Para pedagang di Kota Bogor biasanya menjajahkan berbagai barang dagangan di Lapangan Sempur. Setiap sore, barang-barang yang dijajakan terbatas pada jajanan dan cindra mata.

Di saat seperti ini, ketika pemerinta belum mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga negeranya, usaha informal menjadi jalan untuk mendapat penghasilan. Lapangan Sempur dan ruang terbuka hijau lainya biasanya menjadi lokasi pilihan dimana barang dagangan milik para pedagan akan dijual.

****
Pagi itu, saya melihat-lihat barang dagangan yang dijajakan. Saya berkeliling melingkari lapangan sepak bola, sama seperti para pengunjung lainya. Saya berhenti agak lama di penjual pakaian. Saya tertarik membeli baju di situ. Ada satu baju, di buat oleh parah pengrajin batik di klaten Jawa tengah membuat saya tertraik. Setelah menawarkan harganya, saya membeli baju itu. 

Saya pun berhenti di lapangan bola voli, tempat diadakan pertunjukan topeng monyet. Saya menyaksikannya sebentar. Setelah itu, saya mampir di gerobak burur ayam untuk sarapan. Saya sarapan sendirian. Pagi itu, saya tidak berjumpa dengan orang-orang yang saya kenal. Akhirnya saya pulang dengan berjalan kaki ke kontrakan. Dalam perjalanan pulang saya masi berjumpa dengan orang-orang yang masi berdatangan mengunjungi lapangan sempur. Pagi itu, kira-kira jam stengah delapan***

Sumber: aukitekege.blogspot.com

Artikel Terkait

Sebuah Ruang di Kota Bogor
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email